Rabu, 25 Maret 2009

TROUBLE SHOOTING SYSTEM AC

Pada saat melakukan pengetesan AC ternyata di dapat kesimpulan berikut ini :








1.Pada sight glass tidak terdapat gelembung-gelembung baik sebelum maupun sesudah system dioperasikan.

2.Tekanan pada bagian discharge rendah dan pada bagian suction juga rendah.

3.Suhu udara yang keluar dari evaporator tidak berubah.

Dari data yang didapatkan, maka dapat kita ambil kesimpulan yaitu bahwa system AC dalam keadaan kekurangan Refrigerant.

Alasan dari kesimpulan yang kita ambil di atas adalah sebagai berikut :

1.Kondisi-kondisi yang dapat dilihat dari sight glass adalah sebagai berikut :

a.Tetap bergelembung sesudah system AC dioperasikan.
Ini berarti bahwa system terdapat refrigerant namun masih sedikit dan system harus ditambah refrigerant.

b.Bergelembung pada saat awal pengoperasian system AC dan setelah itu hilang gelembung-gelembung tersebut.
Ini berarti bahwa system AC dalam kondisi tercukupi jumlah refrigerantnya.

c.Bergelembung pada saat awal pengoperasian system AC dan setelah itu hilang gelembung-gelembung tersebut namun setelah itu disusul dengan adanya garis-garis pada sight glass.
Kondisi ini berarti bahwa di dalam system terdapat oli yang sudah terlalu banyak yang mengalir melalui saluran-saluran system AC.

d.Bergelembung pada saat awal pengoperasian system AC dan setelah itu hilang gelembung-gelembung tersebut namun disusul dengan adanya air pada sight glass tersebut.
Kondisi ini berarti bahwa di dalam system terdapat uap air yang sudah terlalu banyak yang mengalir melalui saluran-saluran system AC.

e.Tidak bergelembung baik sebelum dan sesudah pengoperasian system AC.
Ini berarti bahwa di dalam system benar-benar kekurangan refrigerant dan harus diisi kembali.
Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa system sedang kekurang refrigerant dan harus ditambah atau harus diisi. Untuk membahas mengapa di dalam system bisa dapat terjadi seperti itu, maka kita harus memperdalam pemahaman kita terhadap trouble shooting pada system AC. Namun untuk menenangkan hati kita semua, penulis di sini akan sedikit memberi penerangan mengapa system bisa terjadi kekurangan refrigerant, jawabannya adalah terjadinya kebocoran pada system AC terutama pada antar sambungan-sambungan. Maka dari itu terdapat alat-alat yang digunakan untuk pengetesan kebocoran pada system yaitu antara lain sebagai berikut :
a.Flame Leak Detector (Halide Torch)
b.Electronic Leak Detector

2.Tekanan pada bagian discharge rendah dan pada bagian suction juga rendah.
Pada data seperti ini berarti bahwa di dalam system benar-benar terjadi kekosongan yaitu sangat sedikit sekali jumlah refrigerant yang berada di dalam system tersebut. Karena sangat sedikitnya jumlah refrigerant pada system pada bagian sisi suction tidak ada refrigerant yang terhisap sehingga menyebabkan turunya pressure pada sisi suction tersebut. Begitu juga sebaliknya pada discharge sangat sedikit sekali jumlah refrigerant pada sisi tersebut sehingga pressure juga akan turun.

3.Suhu udara yang keluar dari evaporator tidak berubah.
Dengan adanya dua data di atas maka ini akan terkuatkan oleh data yang ketiga yaitu bahwa udara yang keluar dari evaporator tidak berubah. Ini berarti bahwa sangat sedikit sekali refrigerant yang mengalir melalui evaporator dan ini mengindikasikan bahwa system sanagat kekurangan refrigerant.

Dari kesimpulan di atas bahwa semakin diperkuat kemungkinan yang terjadi pada system AC adalah sangat kekurangan refrigerant.

Posted by Ade_Riska@Manis TO 070022

Tidak ada komentar: